Sejarah Hari Sampah Nasional: Mengapa Tanggal 21 Februari Sangat Berarti Bagi Indonesia?
Setiap tanggal 21 Februari, Indonesia memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Lebih dari sekadar seremonial, hari ini adalah momen penting bagi kita semua untuk merenungkan permasalahan sampah yang semakin mendesak dan bergerak bersama untuk mewujudkan Indonesia yang bersih dan bebas dari sampah.
Lahirnya Hari Peduli Sampah Nasional tidak terlepas dari sebuah tragedi kelam yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat. Pada tanggal 21 Februari 2005,Gunungan sampah setinggi 60 meter longsor akibat ledakan gas metana, menelan lebih dari seratus nyawa. Peristiwa tragis ini menjadi titik balik yang menyadarkan seluruh bangsa akan bahaya sampah yang tidak dikelola dengan baik. Sejak saat itu, tanggal 21 Februari ditetapkan sebagai Hari Peduli Sampah Nasional, sebagai pengingat agar tragedi serupa tidak terulang kembali dan memicu aksi nyata dalam pengelolaan sampah di Indonesia (Hari Peduli Sampah Nasional 2025, Ini Sejarah dan Tujuannya – Hot Liputan6.com).

Refleksi: Kondisi Sampah di Indonesia Saat Ini
Bu/Pak, kondisi pengelolaan sampah di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah besar. Data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Tumpukan sampah yang menggunung di TPA, sungai yang tercemar, hingga lautan yang dipenuhi plastik adalah pemandangan yangIronis. Padahal, pengelolaan sampah yang buruk tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan dan perekonomian masyarakat. Pada tahun 2021, total sampah yang dapat dikelola oleh Pemerintah Indonesia baru mencapai 48,86% (Pengelolaan sampah di Indonesia – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas). Ini menunjukkan betapa pentingnya upaya kita bersama untuk meningkatkan angka tersebut.
Aksi Nyata: Langkah Sederhana untuk Indonesia Bebas Sampah
Hari Sampah Nasional bukan hanya tentang refleksi, tetapi juga tentang aksi nyata. Setiap individu, keluarga, komunitas, hingga pemerintah memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia bebas sampah.
- Mulai dari Diri Sendiri: Langkah paling sederhana adalah memilah sampah dari sumbernya, yaitu rumah tangga kita. Pisahkan sampah organik, anorganik, dan residu.
- Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Bawa tas belanja sendiri, gunakan botol minum dan tempat makan reusable, serta hindari sedotan plastik.
- Dukung Pengelolaan Sampah di Tingkat Masyarakat: Ikut serta dalam kegiatan bank sampah, pembuatan kompos, atau inisiatif pengelolaan sampah lainnya di lingkungan Anda.
- Bijak dalam Berkonsumsi: Hindari membeli produk yang menghasilkan banyak sampah dan pilih produk yang ramah lingkungan.
- Peran Pemerintah: Pemerintah perlu terus memperkuat regulasi terkait pengelolaan sampah, meningkatkan infrastruktur pengelolaan sampah yang terintegrasi, serta memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat secara berkelanjutan.
Menurut saya, Bu/Pak, masalah sampah ini adalah tanggung jawab kita bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, dan masyarakat pun perlu proaktif dalam mengubah kebiasaan. Dengan kolaborasi yang baik, kita pasti bisa mencapai Indonesia yang bebas sampah.
Fakta Menarik: Tahukah Anda bahwa sekitar 23-48% sampah di Indonesia berasal dari sisa makanan? Jumlah ini sangat fantastis dan menunjukkan betapa pentingnya kita lebih bijak dalam mengelola makanan agar tidak terbuang sia-sia (5 Fakta Memprihatinkan tentang Sampah – Universal Eco).
Kesimpulan: Saatnya Bergerak untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Hari Peduli Sampah Nasional adalah momentum yang tepat untuk kita semua melakukan refleksi mendalam tentang permasalahan sampah dan mengambil tindakan nyata. Indonesia bebas sampah bukanlah impian semata, tetapi tujuan yang bisa kita capai jika kita bergerak bersama, mulai dari hal terkecil di sekitar kita. Mari jadikan setiap hari sebagai hari peduli sampah, demi lingkungan yang lebih sehat dan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Baca Juga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kunci Sehat Keluarga