Mari Bersama Menjaga Bumi Kita
Bumi—rumah satu-satunya yang kita miliki—Menjerit meminta pertolongan. Suaranya terdengar melalui badai yang semakin tiada karuan, musim kemarau berkepanjangan, dan naiknya permukaan laut yang mengancam jutaan kehidupan. Kita tak lagi bisa untuk menutup mata.
Pernahkah Anda membayangkan dunia tanpa hutan yang rimbun? Tanpa air bersih yang mengalir dari mata air pegunungan? Tanpa udara segar yang bisa dihirup dengan bebas? Sangat sedih, bukan?
Setiap hari, sekitar 137 spesies punah dari muka bumi. Hilang selamanya. Takkan pernah kembali. Sementara itu, 8 juta ton plastik berakhir di lautan setiap tahunnya, mencekik kehidupan laut dan akhirnya masuk ke dalam rantai makanan kita sendiri.
Jangan menyerah! Harapan itu masih ada, dan harapan itu ada pada tindakan kecil kita. Mulailah dengan hal sederhana—kurangi penggunaan plastik sekali pakai, hemat listrik dengan menggunakan barang yang sedang dipakai saja, pilih transportasi umum atau sepeda untuk jarak dekat.
Bagi yang memiliki lahan, tanamlah satu pohon saja. Satu pohon itu bisa menyerap hingga satu ton karbon dioksida selama ia tumbuh! Bayangkan jika kita semua menanam setidaknya satu pohon.
Pendidikan adalah kunci. Ajarkan anak-anak untuk mencintai dan menghargai alam. Mereka adalah pewaris bumi ini, dan mereka layak menempati planet yang sehat dan lestari.
Mari Bersama Menjaga Bumi Kita
Ingatlah, tidak ada “Planet B”. Kita tidak punya tempat lain untuk ditinggali. Bumi adalah hanya rumah satu-satunya, dan sudah menjadi tanggung jawab kita untuk merawatnya dengan sepenuh hati.
Jadi, mulai hari ini dari sekarang juga, Ayo mari berkomitmen untuk menjadi penjaga bumi yang lebih baik. Karena ketika bumi sehat, kita pun sehat. Ketika bumi tersenyum, kehidupan pun berkembang.
Masa depan bumi ada di tangan kita. Apa yang kamu lakukan mulai hal kecil dari hari ini untuk menjaganya?
